Pengertian dari Format file itu sendiri adalah kode informasi untuk
penyimpanan file komputer, Sedangkan Codec adalah program komputer yang
mengompres (compress) dan mendekompres (decompress) data di file media
bila file tersebut ingin dilakukan kembali. File data media biasanya
berukuran besar, agar dapat diproses dan dikirim menggunakan internet,
cd room atau yang lainnya, file biasanya dikompres terlebih dahulu,
sehingga tidak menyita kapasitas penyimpanan atau disebut juga Lossy atau Lossless Compression
yang berarti lebih banyak data tersimpan dan menghapus detil-detil yang
tidak mencolok ditelinga atau mata. Misalkan film, akan menyimpan frame
secara berurutan. Jika ingin menghemat kapasitas penyimpan, kita hanya
menyimpan frame pertama dalam urutan dan variasi antar frame sesudahnya.
Namun apabila dikompres lagi akan semakin terasa, kehilangan kualitas
gambar atau suara dalam file tersebut. Jika kamu pernah membeli CD film
bajakan yang memuat 8 film sekaligus bandingkan dengan DCD film yang
hanya memuat 1 film saja. Itulah salah satu contoh hasil compress file.
Berikut ini beberapa macam format audio dan serta codec yang sering digunakan:
1. WAV (WAVE-form)
WAV (WAVE-form) : singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio format merupakan standar format berkas audio
yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM, WAV ini adalah format utama
untuk menyimpan data audio mentah pada Windows dan menggunakan metode
yang sama dengan AIFF Apple untuk menyimpan data. Wav umumnya digunakan
untuk menyimpan audio tak termampatkan, file suara berkualitas CD, yang
berukuran besar(sekitar 10 MB per menit). File .wav juga dapat berisi
data terkodekan dengan beraneka ragam codec untuk mengurangi ukuran
file. Akan tetapi untuk keperluan mengoleksi musik, transfer via
internet dan memainkan diplayer portable, format ini kurang popular
dibandingkan dengan MP3, Ogg Vorbis dan VMA yang dikarenakan ukuran file
yang sangat besar.
Ekstensi : .wav atau .wv
Kelebihan:
- WAV biasanya menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Dengan cara ini , detil tidak hilang ketika audio analog didigitalkan dan disimpan. Ini membuat format WAV (menggunakan PCM) menjadi pilihan untuk mengedit audio high-fidelity
- Software yang dapat menciptakan WAV dari Analog Sound misalnya adalah Windows Sound Recorder
- WAV adalah data tidak terkompres sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di harddisk.
Kekurangan:
- Maksimal ukuran file WAV adalah 2GB.
- WAV jarang sekali digunakan di internet karena ukurannya yang relative besar.
2. AAC (Advanced Audio Coding)
AAC adalah file format audio yang berbasis MPEG2 dan MPEG4. AAC bersifat
lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke
data semula, karena setelah di kompres terdapat data-data yang hilang).
File AAC dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group ( Fraunhofer
Institute, Dolby, Sony, Nokia dan AT&T ). File AAC dikompresi dengan
cara lebih efisien pada kecepatan 128 kbps dengan suara stereo
dibandingkan versi yang lebih dulu muncul, yakni mp3. AAC merupakan
audio codec yang menyempurnakan MP3 dalam hal medium dan high bit rates.
Ekstensi : .m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac
Cara kerja:
Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan akan dibuang, kemudian
menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan. Setelah itu dilakukan
proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan
tingkat kekompleksitasan sinyal. Adanya penambahan Internal Error
Correction. Kemudian, sinyal disimpan atau dipancarkan.
Kelebihan:
- Suara lebih bagus untuk kualitas bit yang rendah (dibawah 16 Hz).
- Memiliki 48 channel.
- Sample ratenya antara 8 Hz – 96 kHz
3. MPEG Layer 3 (MP3)
Mp3 merupakan format kompresi audio yang dikembangkan oleh Moving
Picture Experts Group (MPEG). Format file ini menggunakan Layer 3
kompresi audio yang secara umum digunakan untuk menyimpan file – file
music dan audiobooks dalam hard drive. Format file mp3 mampu memberikan
kualitas suara yang mendekati kualitas CD stereo dengan 16-bit. MP3
mengalami kejayaan pada tahun 1995, dimana semakin banyak file MP3
tersedia diinternet dan popularitasnya semakin terdongkrak karena
kualitasnya dan kapasitas yang menjadi relatif sangat kecil.
Kualitas suara file MP3 tergantung pada sebagian besar bit rate
yang digunakan untuk kompresi. Bit rate yang digunakan biasanya berkisar
antara 128, 160, 192, dan 256 kbps. Semakin besar bit rate, semakin
bagus kualitasnya, namun hal tersebut berpengaruh pada kebutuhan ruang
dalam disk yang semakin besar, atau dengan kata lain berpengaruh pada
ukuran file yang semakin besar. untuk mendapati kualitas yang mendekati
kualitas CD diperlukan bit-rate 192 kbps. Kualitas CD dan MP3 sulit
dibedakan pada bit-rate 192 kbps.
Sebagai file kompresi, MP3 menggunakan teknik lossy compression
sehingga ada kemungkinan kualitas file berkurang ketika dikonversi
kedalam MP3. Dalam prakteknya, berkurangnya kualitas file tidak tampak
secara nyata, namun hasil pengurangan.
Pada tahun 2001, MP3 Pro generasi berikutnya diperkenalkan dan
menawarkan kualitas suara dan kompresi yang sudah ditingkatkan, namun
karena tidak ada decoder MP3Pro gratisan, format yang sebenarnya luar
biasanya ini belum dapat menggantikan standar MP3.
Ekstensi : .mp3
Kelebihan :
- Mendekati kualitas CD stereo dengan 16-bit
Kekurangan :
- Bit rate terbatas
- Sudah terkompresi, kualitas file sudah berkurang
4. Audio Interchange File Format .
AIFF dan AIFC ( Audio Interchange File Format ) : merupakan format file
yang tidak dikompres, yang dikembangkan oleh Apple pada Machintosh dan
platform Unix.
AIFF yaitu berkas suara digital yang tidak terkompres seperti berkas
yang ada dalam CD audio. Dengan memutarnya di Windows, sebuah lagu di CD
tampil sebagai CDA (CD Audio Track). Namun demikian dapat bekerja di
Windows sesudannya menginstal QuickTime. Selain digunakan di Mac, juga
digunakan di Workstation Silicon Graphics. Berkas dari AIFF menggunakan
ekstensi .AIF. Audio Interchange File Format dikembangkan oleh Apple
Computer.
Sebuah variasi dari AIFF adalah berkas AFC yang dapat memadatkan data
berkas yang dikandungnya. Berkas tersebut dimulai dengan header yang
menggambarkan format internal dari data audio yang berbentuk sampling
rate, jumlah saluran, identifikasi data dan sebagainya. Format data
audio mengikuti header. Karena sebagian besar yang menggunakan AIFF
berbasis pada mikroprosesor Motorola, berkas ini menggunakan byte yang
besar.
Ekstensi : .aiff, .aif, .aifc
5. Audio CD
File dengan ekstensi .cda merupakan representasi dari track CD-audio.
File dengan format .cda dapat langsung dijalankan melalui CD-ROM,
sementara filenya sendiri tidak mempunyai informasi kode modulasi apapun
sehingga jika dikopi ke dalam harddisk, file tersebut menjadi tidak
dapat di-play.
Ekstensi : .cda
Kelebihan :
- Langsung dapat dibaca melalui CD-ROM
Kekurangan :
- Formatnya harus dirubah agar dapat dijalankan atau dibaca dikomputer
6. RealAudio
RealAudio : adalah codec audio yang dikembangkan oleh Real Networks pada
tahun 1995. Codec ini awalnya dikembangkan untruk transmisi bandwith
rendah. Dapat digunakan untuk streaming informasi audio dan dapat
berjalan saat file audio tersebut masih didownload. RealAudio banyak
digunakan oleh statiun radio untuk streaming program-program mereka via
internet secara real time. RealNetworks juga menyediakan player software
gratisan dan berbayar yang bernama RealPlayer, namun untuk yang
gratisan tidak dapat melakukan meyimpan audio stream sebagai file.
7. MIDI (Music Instrument Digital Interface)
MIDI adalah singkatan dari Musical Instrument Digital Interface. MIDI
merupakan sebuah standar perangkat keras dan perangkat lunak
internasional untuk bertukar data (seperti, kode music dan MIDI event)
di antara perangkat music elektronik dan computer dari merk yang
berbeda. MIDI data sebenarnya merupakan sekumpulan instruksi dan
bukanlah versi digital perekam suara.
Cara kerjanya sebagai contoh, ketika kita merkam music pada
computer menggunakan MIDI, perangkat lunak akan menyimpan daftar pesan
intruksi sebagai file .mid. jika kita memainkan kembali file .mid pada
keyboard elektronik, perangkat lunak synthesizer internal dari keyboard
akan mengikuti intruksi untuk memainkan lagu tersebut. Keyboard akan
memainkan kunci tertentu dengan kecepatan tertentu dan berhenti untuk
waktu yang sudah ditentukan sebelum bergerak ke nada berikutnya.
8. WMA ( Window Media Audio )
Format wma codec untuk lossy compression, yang dikembangkan pertama kali
untuk tujuan menyaingi MP3 oleh Microsoft. Format ini dirancang dengan
kemampuan Digital Right Management (DRM) untuk proteksi penyalinan,
penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau peranti tertentu. WMA
audio stream hampir selalu dengan file ASF. Jika hanya membawa data
audio, biasnya file mempunyai ekstensi .WMA. Adapula versi lossless
untuk multichannel surround sound dan untuk voice encoding (WMA Voice).
9. OGG dan OOG Vorbis
Ogg dan Ogg Vorbis : Ogg adalah format multimedia gratisan yang
dirancang untuk streaming dan penyimpanan yang effiesien. Format ini
dikembangkan oleh Xiph.org Foundation. Begitu pula Vorbis yang merupakan
codec audio gratisan. Vorbis biasanya dipasang bersama Ogg, sehingga
muncullah yang namanya Ogg Vorbis. Peluncuran format dan codec ini
sebenarnya respon atas rencana pemilik MP3 pada tahun 1998 yang hendak
mengenakan biaya lisensi untuk format MP3. OggVorbis sangat populer
dikalangan open source, karena kualitas dan sifatnya yang gratis. Namun
hingga saat ini walaupun gratis, masih sedikit player yang mendukung
format ini, salah satu yang terkenal adalah winamp yang ikut mendukung
format Ogg Vorbis.
Nama "Ogg" merujuk kepada format berkas yang dapat
memultiplekskan sejumlah codec sumber terbuka yang saling mandiri dan
terpisah untuk audio, video, teks (seperti terjemahan film), dan
metadata.
Kelebihan :
- Mendukung berbagai macam codec
Kekurangan :
- Kurang popular dibandingkan MP3
0 komentar:
Posting Komentar